Seperti yang kita pernah rasakan. Keberhasilan atau
kemenangan rasanya sangat menyenangkan. Terlebih jika keberhasilan itu didapat dari
hasil kerja keras.
Keberhasilan yang didapat tidak akan terbayarkan oleh
nominal uang sekalipun. Namun bagaimana jika perjuangan keras kita tidak
kunjung membuahkan hasil? apakah kamu pernah mengalaminya ? Tenang. Kamu gk
sendirian, aku juga ko.
Awal perjuangan ku pun dimulai ketika menduduki masa SMK. Gk
ada satupun yang membanggakan dari diriku. Rasa ingin diakui didalam pertemanan
selalu tersirat. Untuk itu aku selalu mencari cara untuk membuat diriku diperhatikan.
Untuk pertama kalinya aku bergabung bersama tim futsal SMK. Cukup
membuat diriku untuk diperhatikan oleh teman sekelasku. Namun didalam tim
futsal pun gk gampang untuk menjadi yang terbaik, karena didalam tim ini pun
selalu terjadi persaingan. Tentu keinginan menjadi pemain terbaik selalu
menjadi mimpi ku.
Sering sekali latihan didalam dan diluar lapangan menjadi
hobiku saat itu. Hingga akhirnya pada kompetisi terakhir tim ku tak menjadi
juara. Rasanya menyakitkan hati. Menyakitkan lagi ketika latihan dan perjuangan
kerasku tidak membuahkan hasil. Dan lebih menyakitkan lagi ketika sebenarnya
aku tak pernah merasakan nikmatnya kejuaraan.
SBMPTN.
Ya fase perjuangan selanjutnya adalah SBMPTN. Dimana seluruh
siswa berbondong-bondong untuk masuk PTN favorit. Tentu aku tertarik dan
tertantang untuk membuktikan kepada semunya. Walapun sempat berfikir rasanya
gak mungkin, karena masa SMK ku dihabiskan bersama teman2 dan Futsal.
Tapi ku coba dengan membawa harapan yang besar dengan
memberanikan diri mengikuti SBMPTN. Kala itu aku berlangganan di Zenius.com dan
mencari bimbel-bimbel lainnya di ITB salman kala itu. Selama kurang lebih 2
bulan diri ku mengurung diri di rumah untuk belajar. Menolak bermain, dan
nongkrong seperti biasa teman2.
Dalam menjalankan hal tersebut tak ada rasa ragu sedikitpun,
tapi memang sangat-sangat menikmati nya. Hingga spiritiualku pun ditingkatkan.
Akhirnya pengumuman tiba. Dan hasilnya aku tidak diterima. Ya tentunya sangat
menyakitkan. Lagi-lagi sakit untuk yang kedua kalinya.
UNIKOM
Sangat membingungkan untuk memilih kampus. Disaat ortu tidak
percaya satu sama lain terhadap diriku. Ya wajar setiap kali ku berusaha memang
selalu meminta bantuan dukungan dan doa dari mereka berdua. Dan ortu pun
terkena dampak dari kegaalanku hingga meragukan diriku.
Namun akhirnya aku dapat undangan dari UNIKOM. Dan aku
berharap semoga ini menjadi awal hidupku untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Masuk semester satu dan dua telah dijalani. Namun ada saat dimana aku merasa gagal lagi. Disaat
itu aku selalu menjadi ketua kelompok dikelas. Dengan membawa tanggung jawab
seorang ketua tentu harus memberi yang terbaik.
Sebagai ketua aku tidak berhasil membawa presentasi. Presentasi
yang kulakukan tidak berjalan baik. Aku grogi gk tau kenapa hal ini terjadi.
Setiap kali ku presentasi kenapa selalu seperti itu. Dan ideku tidak
tersampaikan dengan baik. Hingga pada saat itu diriku harus memasitikan untuk
berubah.
Ganesha Public Speaking
Bandung
Tempat pelatihan public speaking menjadi tempat berlatih. Ya
diriku berlatih berbicara di Ganesha. Banyak kenalan teman baru dan
seperjuangan juga. Namun yang mengagetkan ternyata banyak pemahaman baru diluar
public speaking yang kuterima. Mas Taruna Perdana adalah seseorang yang
memperkenalkan ku ke dunia yang lebih luas lagi.
Mas Taruna adalah seseorang yang mengubah cara pandangku tentang
hidup. Setiap kali kuberbicara dengannya rasanya ingin sekali ku peraktekan apa
yang dibicarakan. Salah satu yang menempel di otak saya adalah dengan memilih
teman. Ya maksudnya adalah lingkungan pertemanan. Menurut dia kesuksesan
seseorang ditentukan dari lima teman terdekatnya. Berteman boleh dengan
siapapun. Tapi lingkungan pertemananmu akan menentukan cara pikirmu kedepan.
Hingga akhirnya aku memutuskan mencari lingkungan
pertemanan. Dengan tujuan untuk mengubah diriku sendiri. Hingga akhirnya ku
bergabung dengan komunitas. Komunitas Futureclub yang ku pilih. Tentu dikomunitas
tersebut bisa membuat saya merasa berubah. Komunitas yang sering mengadakan kegiatan
atau acara, seperti menulis, public speaking atau bakti sosial.
Beasiswa Djarum
Saat itu saya yang sedang ngobrol bersama anak Futureclub. Ku
dapati kabar melalui media social mengenai beasiswa. Dan akhirnya ku coba
mengikutinya. Lagi lagi dengan tujuan untuk menantang diri sendiri sudah berapa
jauh ku berubah. Yak ku rasa diriku sudah tidak seperti dulu lagi. Kepintaranku
pun bertambah dengan bergabung di komunitas Futurecub. Hingga akhirnya ku
daftarkan diri.
Dalam prosesnya memang serius untuk ku jalani. Karena kapan
lagi hal ini bisa terulang. Membayangkan rasanya sangat menyenangkan bergabung
bersama orang-orang pintar. Dan berkenalan dengan orang-orang baru. Dan Alhamdulillah
keterima di tahap pertama. Lanjut tahap ke dua.
Di tahap kedua yaitu test psikotest. Dan hasil akhirnya aku
tidak diterima. Ya diriku gagal lagi, perjuangan ku lagi-lagi tidak membuahkan
hasil. Harapanku lagi-lagi kandas. Memang cukup menyedihkan ketika merasakan
perjuangan yang dirasakan tidak sesuai dengan hasil yang didapat.
Pasca beswan tersebut ku memutuskan untuk bertemu mas
Taruna. Dan mendapatkan pencerahan.
Bahawa semua kegagalanku adalah salah satu
cara tuhan untuk membuat diri jadi lebih baik. Diriku mulai belajar menerima semuanya.
Dan ikhlas dengan apapun yang terjadi. Dan dari sana ku memperbaiki kelemahanku
dengan membeli buku psikotest dan berlgnganan ruangguru.
Dalam fase hidupku banyak sekali hal-hal yang terjadi. Tak
lepas dari yang namanya kegaglan. Namun ternyata dalam kegagalanpun kita
harusnya bersyukur. Lah kenapa harus bersyukur, gagal ko bersyukur. Mungkin terdengar
aneh. Tapi ini lah yang kurasankan.
Karena akhirnya ku sadar bahwa seberapa banyak ku gagal
mengingatkan bahwa diriku memliki banyak harapan dan kemauan, yang gk mungkin
orang lain memlikinya. Banyak hal lain yang telah kucoba, dan semua itu
didasari dari keingintahuan yang akhirnya ku jalanin dengan sepenuh hati. Seperti
belajar menulis, penyiar atau public speaking.
Ya diriku gagal dalam beberapa hal yang ku perjuangkan
dengan sungguh-sunguh. Namun perntanyaanya apakah diriku juga gagal terus
setiap kali ku berjuang? Nggak juga banyak hal juga yang berhasil. Seperti nilai
dikuliah ku pun sangat memuaskan diriku dan keluarga. Ada hal lain juga yang ku
perjuangkan terwujud seperti bisa magang di PT.Telkom Indonesia bisa dipercaya
untuk membuat sebuah design dari persahaan kopi dall.
Pelajaranku dari SBMPTN ku mulai belajar intens dan masuk
bimbingan, Hingga ku masuk UNIKOM bergabung dengan lingkungan yang mengubahkau.
Mengikuti Beasiswa Djarum, dari sana ku belajar bahwa psikotest dan TPA ku
tidak terlalu baik. Yang akhirnya ku beralangganan ruangguru dan membeli buku psikotes dengan tujuan jika
ada hal ini lagi ku sudah siap.
Seperti yang mas Taruna bilang. Apapun perjuangannya apapun
pengorbannya itu adalah cara tuhan untuk membuat diri menjadi lebih baik. Tidak
ada kegagalan yang menjadi penyesalan. Karena semua itu merupakan pelajaran
yang berharga.
Komentar
Posting Komentar