Sering sekali mendengar syukur ketika seseorang sudah
melakukan keberhasilan. Namun ada juga seseorang mengucapkan rasa syukur atas
pemberian yang ada. Banyak sekali rasa syukur diimplementasikan kepada hal
lain.
Pernahkah kita bersyukur? seberapa sering kita bersyukur?
Sering sekali ku mendengar rasa syukur terucap dari temen ku. Namun jarang
sekali ku mendengar ucapan syukur ketika seseorang sedang bermasalah. Lah ada
masalah ko bersyukur? Kenapa ?
Awalnya ku juga bingung orang masalah ko bersyukur. Tapi aku
dapat perspektif ini dari seorang komika yaitu Uus. Uus adalah salah satu
komika yang membuat diri ku menjadi lebih aware terhadap hidup yang kujalani.
Ya, cerita uus dengan memberikan pengalaman pribadinya di
youtube, tentu membuat aku kaget. Ternyata uus punya kedalaman yang seperti
itu. Dan aku pun belajar banyak dari Uus. Belajar tentang kehidupan untuk
menjadi human being.
Hal yang membuat saya kagum adalah ketika Uus bisa bangkit
dari keterpurukan. Kala itu Uus di tolak di acara tv, di jauhin teman-temannya
karena boikot, serta mendapat hujatan dan hinaan dari netizen atau dari
organisasi tertentu.
Namun kejadian itu tidak membuatnya menyerah. Dan dia
menyebutkan dalam youtube nya Froyonion bahwa dia merasa bersyukur atas apa
yang telah dilewati. Dia bersyukur terhadap semuanya, bersyukur atas rasa
sakit, pahit, kecewa bahagia, karena itu adalah bagian yang sudah ada didalam
manusia. Selayaknya manusia memang seperti itu. Diciptakan sempurna tapi tidak
selayaknya kita mengaku sempurna.
Begitu juga dengan diriku. Banyak keberhasilan dan banyak
juga kegagalan yang kuterima. Kadang tuhan serasa berpihak pada diriku kadang
juga tuhan serasa tak adil, hingga membuatku merasakan semua perasaan yang
selalu manusia rasakan.
Dari semua kejadian itu akhirnya kuberfikir. Semua yang
kurasakan, kesedihan, kebahagiaan, dikecewakan, diabaikan semua itu menjadikan
aku manusia seutuhnya. Pasti akan selalu ada didalam kehidupan kita semua
perasaan itu, dan ketika semua itu datang, kita gk bisa kabur. Tapi harus
hadapai. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Menjadi pribadi yang
lebih baik, dengan tahan mental dari berbagai ujian.
Seperti yang pernah uus katakan, “bahwa hidup itu gak akan
seru jika kita tidak merasakan kegagalan, atau rasa pahit. Karena orang yang
hidupnya lurus-lurus aja ketika menemukan tikungan akan terasa tersesat, tapi
orang yang hidupnya penuh tikungan ketika menemukan jalan lurus, terasa ada
yang aneh (terlalu mudah)
Jadi yu kita bersyukur atas semua yang telah tuhan berikan,
karena semua yang kita alami tentu akan membuat kita menjadi manusia yang
seutuhnya. Yang bisa menerima dan mengikhlaskan apapun hingga akhirnya bisa
memberi pengaruh yang baik kepada orang banyak.
Komentar
Posting Komentar